Berita

Puasa Investasi Tak Terlihat, Keuntungan Tak Terbatas

Puasa Investasi Tak Terlihat, Keuntungan Tak Terbatas

Ridwan Ma’ruf: Puasa investasi tak terlihat.
Ridwan Ma’ruf (Ketua Majelis Pertimbangan Dewan Da’wah Sidoarjo) : Puasa investasi tak terlihat.

Puasa adalah investasi tak terlihat, tetapi keuntungannya tak terbatas. Tanpa angka pasti, tanpa batasan duniawi, balasannya hanya Allah yang tahu. Siapkah kita bertransaksi dengan-Nya untuk kebahagiaan abadi?

Puasa Investasi Tak Terlihat, Keuntungan Tak Terbatas; Oleh Ridwan Ma’ruf; Oleh Ridwan Ma’ruf: Anggota Majelis Pemberdayaan Wakaf Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sidoarjo, Pendiri Tahfiz Quran Islamic School Al-Fatih Sidoarjo, dan Praktisi Spiritual Parenting Sidoarjo

Makna Puasa sebagai Transaksi dengan Allah

Konsep transaksional yang dimaksud dalam konteks ini bukanlah jual beli dalam bentuk barang atau jasa, tetapi lebih kepada perdagangan spiritual yang berdimensi keselamatan di akhirat serta kesejahteraan di dunia. Transaksi ini dibangun di atas pondasi value (etika) dan good quality (kualitas ibadah yang baik) kepada Allah.

Baca juga: Puasa dan Seterusnya, Stop Bullying!

Oleh karena itu, mengoptimalkan seluruh amal shalih, khususnya ibadah puasa, merupakan bagian dari interaksi spiritual yang sah dengan Allah.

Allah sendiri telah menegaskan dalam firman-Nya dalam Surah Fathir 29:

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُو ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُو مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَٰرَةً لَّن تَبُورَ

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat serta menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.”

Bahkan dalam ayat lain, As-Saff 10-11, Allah kembali menekankan bahwa transaksi dengan-Nya bukan sekadar ibadah, tetapi juga mencakup aspek keimanan, etos kerja di jalan-Nya, serta kepedulian sosial terhadap kaum duafa:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ

تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? Engkau beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya.”

Puasa sebagai Amalan yang Bernilai Istimewa

Di antara seluruh bentuk ibadah, puasa memiliki keistimewaan tersendiri dalam transaksi spiritual dengan Allah. Tidak seperti ibadah lainnya yang memiliki balasan pahala secara jelas, pahala puasa justru disamarkan oleh Allah. Dalam hadits sahih disebutkan:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

“Semua amal Bani Adam akan dilipatgandakan kebaikannya, mulai dari sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya.’” (H.R. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa pahala puasa ditentukan langsung oleh Allah sesuai dengan kualitasnya. Jika puasa dilakukan dengan nilai dan kualitas terbaik, maka Allah akan memberikan balasan yang sangat besar. Namun, jika puasa tidak memenuhi standar yang ditentukan, maka bisa jadi Allah menolaknya, sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta serta mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (H/R. Bukhari, No. 1903)

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش

“Betapa banyak orang yang berpuasa, namun bagian dari puasanya hanya lapar dan haus belaka.” (H.R. Ibnu Khuzaimah)

Spesifikasi Ibadah yang Diterima Allah

Dalam dunia perdagangan duniawi, setiap transaksi harus memenuhi spesifikasi dan kualitas yang diinginkan oleh pembeli. Begitu pula dengan ibadah kepada Allah, harus dilakukan dengan kualitas terbaik agar diterima. Rasulullah Saw. bersabda:

عَنْ أَبِى سَعِيْدٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ

“Pedagang yang jujur dan terpercaya akan bersama para nabi, orang-orang yang jujur, dan para syuhada.” (H.R. Tirmidzi)

Maka, lebih-lebih dalam perkara ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah, haruslah dilakukan dengan penuh keikhlasan, keimanan, serta sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan hadits yang shahih. Jika transaksi dunia saja membutuhkan etika dan kualitas yang baik, maka transaksi dengan Allah tentu lebih membutuhkan perhatian, agar ibadah yang kita lakukan memiliki nilai tinggi di sisi-Nya.

Kesimpulan

Puasa adalah ibadah yang istimewa dalam transaksi spiritual dengan Allah. Pahalanya hanya diketahui oleh Allah dan diberikan sesuai dengan kualitas pelaksanaannya. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, kita harus memastikan bahwa ibadah puasa yang kita jalankan bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga memenuhi syarat dan ketentuan yang Allah tetapkan, yakni iman yang kuat, peningkatan etos kerja di jalan-Nya, serta kepedulian sosial yang tinggi.

Semoga kita termasuk dalam golongan hamba-hamba Allah yang berhasil dalam transaksi ibadah ini dan mendapatkan balasan terbaik dari-Nya.Wallahua’lambisawab.

Silaturrahim bersama Ketum Dewan Da’wah

Silaturrahim bersama Ketum Dewan Da’wah

Dewan Da’wah Sidoarjo Kedatangan Ketua Umum Dewan Da’wah Dr. Adian Husaini di Buduran, Sidoarjo pada Sabtu, 15 Februari 2025. Acara tersebut dihadiri pula oleh pengurus Dewan Da’wah Jatim dan Surabaya.

Dewan Da’wah Sidoarjo sebagai tuan rumah sangat senang akan kedatangan ketum dan pengurus Dewan Da’wah lainnya.

“Dewan Da’wah Sidoarjo sangat senang akan kedatangan poro alim dan asatidzah, padahal baru sebulan lalu kita menyelenggarakan Raker dan alhamdulillah malam ini kedatangan Ustadz Adian, semoga pertemuan ini menjadi penyemangat untuk menjalankan roda organisasi kita,” kata Ustadz Tamam Ketua Dewan Da’wah Sidoarjo dalam sambutannya.

Selanjutnya acara itu dilanjutkan dengan diskusi. Salah seorang pengurus Dewan Da’wah Surabaya bertanya terkait nama Dewan Da’wah yang kurang dikenal padahal jasanya banyak untuk umat dan negara ini.

“Memang sejak awal Dewan Da’wah senyap tidak menampilkan namanya, yang penting dakwah dan kaderisasi terus jalan” jawab Ustadz Adian.

Setiap kader Dewan Da’wah yang dilatih oleh Dewan Da’wah dan Pak Natsir memang tidak wajib menjadi anggota Dewan Da’wah, sehingga mereka menjadi besar di organisasi Islam yang sudah ada di daerah masing-masing.

Namun sekarang zaman sudah berubah. Jika dakwah mau eksis maka Dewan Dakwah harus lebih aktif lagi menampilkan diri ke publik.

“Saking ikhlasnya Dewan Da’wah, di Kramat Raya 45 (kantor pusat Jakarta) tidak ada plang namanya, kalo orang tanya di mana kantor Dewan Da’wah, ya patokannya di samping gedung PMI. Padahal kita punya gedung tinggi 8 lantai, ” lanjut Ustadz Adian dibarengi tawa hadirin.

Oleh sebab itu langkah lanjutan agar Dewan Da’wah terus eksis adalah mengiklankan dakwah itu sendiri.

Terakhir, pesan Ustadz Adian kepada pengurus Dewan Da’wah di seluruh daerah adalah untuk melanjutkan misi bapak-bapak terdahulu.

“Kita sekarang ini memiliki tugas mulia yaitu melanjutkan perjuangan para pendahulu yang sebelumnya sudah merintis dakwah ini, harusnya kita bangga. Untuk memelihara itu kita harus punya motto yang sama denga para dai Dewan Da’wah, yaitu cinta ilmu, cinta dakwah, berakhlakul karimah” tutupnya.

Membangung Sinergi Meneguhkan Karakter Islami

Membangung Sinergi Meneguhkan Karakter Islami

DEWAN DA'WAH KABUPATEN SIDOARJO - MEMBANGUN SINERGI MENEGUHKAN KARAKTER ISLAMI

Rakerda Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Kabupaten Sidoarjo diselenggarakan pada hari Ahad-Senin, 26-27 Januari 2025 yang bertepatan dengan tanggal 26-27 Rajab 1446 H  di Edupark eLKISI Mojokerto. Rakerda dihadiri oleh Pengurus Dewan Da’wah Kab. Sidoarjo sejumlah 28 orang, Dewan Pertimbangan 4 orang, serta Pengurus Wilayah Dewan Da’wah Provinsi Jawa Timur dan Pengurus Dewan Da’wah Kabupaten Mojokerto. Pemandangan Gunung Penanggungan menjadi saksi bisu peran serta aktif pengurus dan anggota Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo dalam merencanakan aktivitas dakwah setahun kedepan. Mulai pukul 10.00 para peserta sudah memasuki area RAKERDA dan acara dibuka secara langsung oleh Ketua Dewan Da’wah Sidoarjo, Ust. Tamamur Ridlo, S.Sos. berlangsung dengan lancar.

Pembukaan acara berlangsung dengan khidmat yang diawali oleh MC Ananda Abiyyu Santriwan Pondok eLKISI dan dilanjutkan pembacaan ayat suci serta saritilawah yang dibawakan oleh Ananda Nugi dan Ananda Ataya, keduanya juga merupakan santriwan Pondok eLKISI yang merupakan pondok modern pertama yang dalam area pondok ada asrama atletnya. Ya sebab Sang Kyai, KH. Dr. Fathur Rahman, M.Pd.I kini juga menjabat sebagai Ketua PSSI Kabupaten Mojokerto.

Saat pembacaan ayat Alquran yang membacakan QS. Fusshilat (41) ayat 30-36 beserta saritilawahnya menampilkan diferensiasi dalam mengemasnya. Suara merdu Sang Qari membaca secara tartil dan diterjemahkan saat waqaf, tidak perayat atau secara keseluruhan. Ya, sebagai aplikasi dari terjemah perkata yang ditampilkan per-waqaf. Luar biasa, sehingga bagi pendengar bisa memahami terjemahnya secara langsung. Nah ini sebagai Sunah Hasanah dan bisa menginspirasi kita semua.

Sesuai dengan schedule acara selanjutnya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh Maulidia Aruma Zahroh, peserta termuda dan merupakan anggota pengurus bidang kemuslimatan Dewan Da’wah Sidoarjo. Ternyata juga alumni eLKISI. Lagu Indonesia Raya salah satu jiwa kita dalam mencintai dan mengisi kemerdekaan bangsa negara Indonesia yang “Berketuhanan yang Mahaesa.” Tentu Dewan Da’wah memiliki peran serta dalam mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebab saat negara kita berbentuk Republik Indonesia Serikat, maka NKRI terwujud kembali melalui Mosi Integral M. Natsir Sang Perdana Menteri. Dan saat perjuangan politik termarjinalkan, maka beliau mendirikan Yayasan Dewan Da’wah sebagai sarana perjuangan untuk membangun dan mengisi kemerdekaan dengan nilai-nilai Islami.

Sambutan pembukaan disampaikan oleh Ketua Dewan Dakwah Kab Sidoarjo, Ust. Tamamur Ridlo, S.Sos. Beliau adalah Dai Muda Dewan Da’wah dan merupakan alumni STID Muhammad Natsir. Dalam sambutannya ia menceritakan semangat sinergitas yang dicontohkan oleh M. Natsir dalam perjuangannya membangun bangsa dan negara agar tetap berjalan sesuai dengan dasar negara Pancasila. Dimana beliau bisa bersinergi dengan kawan, bahkan lawan politiknya untuk mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia. Harapannya semoga kita bisa meneladani keteladanannya dalam berkiprah melalui Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo.

Keynote Speaker dalam Rakerda perdana Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo yang telah dikukuhkan pada tanggal 3 November 2024 di Sidoarjo adalah KH. Dr. Fathur Rahman, M.Pd.I. Beliau adalah Direktur Pondok eLKISI dan juga merupakan Ketua Dewan Da’wah Provinsi Jawa Timur. Dalam sambutannya ia berpesan, pertama: agar pengurus dan anggota Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo mampu bersinergi dengan ormas-ormas Islam dan lembaga-lembaga Islam di Sidoarjo. Kedua: Dewan Da’wah merupakan sarana perjuangan untuk dakwah Islam, sehingga kita harus mencurahkan harta, pikiran, tenaga, bahkan jiwa. Paparnya dengan menukil QS. As Shaf.

Selanjutnya beliau menceritakan kisah Sang Guru KH. Subroto, Pengasuh Ponpes Al Fatah Buduran Sidoarjo. “Bahwa dalam berjuang harus mencurahkan segalanya berat atau ringan. Jika sibuk disempat-sempatkan, jika malas digiat-giatkan, dan lainnya,” ucap Kyai Fathur sambil menepuk punggung KH. Ainun Rofik, putra KH. Subroto yang merupakan anggota Dewan Pertimbangan Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo. Pesan Kyai Fathur yang juga ketua PSSI Mojokerto, bahwa Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo harus berpegang pada HAM, yaitu: hidup, aktif, dan mandiri. Bahkan menurut Kyai Fathur, sebagai dai, maka harus berani menanggung untung biaya kegiatan. Misal mengadakan event dakwah, namun biaya kurang sekian puluh juta, maka itu sebagai keuntungan yang harus ditanggung bersama. Ah, bukannya rugi? Rugi logika dunia, namun logika akhirat itu adalah keuntungan, sebab sebagai tabungan akhirat kita. Dan menjelang Ashar acara pembukaan usai dan ditutup doa yang dipimpin oleh KH. Ainun Rofiq. Acara pembukaan berjalan dengan lancar dan dilanjutkan sesi foto bersama. Semoga bermanfaat. (Repotase: gussim99)

Rakerda Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2025

Rakerda Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2025

PESERTA RAKERDA DEWAN DA'WAH KABUPATEN SIDOARJOPada hari Ahad, 26 Januari 2025 / 26 Rajab 1446 H di Edupark eLKISI Mojokerto setelah Ashar Rakerda Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo dimulai dan sesuai tugas dan perannya. Ketua OC di bawah sentuhan Ust. Safuwan menyiapkan sarana prasarana rangkaian kegiatan Rakerda. Selanjutnya. Ust Agus Salim, M.Pd. bertindak sebagai MC dalam Rakerda membuka dan menyampaikan susunan acara rakerda, sebagaimana yang telah digodok bersama melalui rapat persiapan Rakerda, baik secara online maupun offline. Tentu Masjid Muhajirin REWWIN Waru dan Kantor Wilayah Dewan Da’wah Provinsi Jawa Timur di Puri Surya Jaya menjadi tempat rapat prarakerda.

Pimpinan Sidang dipimpin oleh Ust. Harijaya Gunawan, S.T. selaku Ketua SC Rakerda untuk membahas Tata Tertib Rakerda. Alhamdulillah Tata Tertib mayoritas diterima secara aklamasi dengan tambahan beberapa hal untuk pelaksanaan Rakerda. Sehingga pukul 16.00 Tata Tertib Rakerda sudah disahkan sebagai panduan dalam merumuskan program kerja Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo. Sesuai keputusan sidang, maka Sidang Komisi dibadi menjadi dua, yaitu: Komisi 1 terdiri dari bidang Pendidikan dan Kaderisasi Ulama; Pembinaan Da’i, Da’wah Khusus, dan Kerukunan Umat Beragama; Pemikiran Islam dan Ghazwul Fikri; MPK (Masjid, Pesantren, dan Kampus); Pengembangan Studi Al Qur’an, dan Kemuslimatan 1 dan sebagai Ketua Komisi dan Sekretaris adalah Ust. Amirul dan Ust. Harijaya Gunawan. Dan Komisi 2 terdiri dari bidang Organisasi dan Pengembangan Daerah; POLHUKHAM dan Wakaf; Komunikasi dan Informasi (KOMINFO); Ekonomi; Kesehatan; Kemuslimatan 2 dan sebagai Ketua Komisi dan Sekretaris Ust. Fadli Ama dan Ust. Safuwan. Setelah pembagian komisi selesai, maka Sidang Komisi dilaksanakan pada masing-masing tempat yang disediakan. Alhamdulillah aula Edupark eLKISI yang terletak di atas mushalla Edupark bisa menampung peserta RAKERDA.

Sidang Komisi berjalan dengan lancar hingga usai Maghrib dengan beragam rencana program yang diusulkan oleh masing-masing bidang dan selanjutnya digodog bersama tim bidang komisi satu dan dua. Usulan dari anggota bidang dibahas bersama untuk selanjutnya diajukan sebagai program dari usulan komisi satu dan dua. Usulan dari kedua komisi dalam Rakerda tahun ini kurang lebih sejumlah 29 program. Tentu semuanya bermanfaat untuk Dewan Da’wah sebagai ladang dakwah dan untuk kita semua, sebagai sarana meningkat kapasitas diri, baik secara kualitas maupun kuantitas. Semoga bisa dilaksanakan dengan baik dan lancar.

Acara dijeda ishama Maghrib hinga Isya dan dilanjutkan Sidang Pleno Pertama yang dipimpin oleh Pengurus Harian Dewan Dakwah Sidoarjo. Pimpinan Sidang adalah Ust. Tamamur Ridlo, S.Sos. dengan Sekretaris Sidang Ust. Adila Swasdika Putra, S.Kom. Ketua Sidang membacakan hasil putusan dari Komisi Satu dan Dua yang dibacakan dan selanjutnya disahkan sebagai program kerja Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo tahun 2025. Tentu ada beberapa masukan dan pembahasan secara lebih detail untuk bisa disahkan sebagai putusan dalam Sidang Pleno, sehingga acara ini berlangsung hingga pukul 22.30 an. Namun demikian acara berjalan dengan lancar dan baik.

Acara selanjutnya adalah istirahat dan dimanfaatkan dengan diskusi serta tukar informasi diantara anggota pengurus. Turut serta memeriahkan diskusi lepas adalah Ust. Dr. Khoirul Warisin, M.M selalu Direktur Edupark eLKISI. Wah seru saat malam dilanjut makan buah durian. Nah ini berlanjut hingga tengah malam dan konon Kyai Musta’in Fadhol Anggota Dewan Pertimbangan Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo diskusi hingga dini hari.

Sidang Pleno Kedua dilaksanakan Senin, 28 Januari 2025 pukul 10.00 hingga pukul 11.00 setelah peserta bakda Subuh jalan-jalan keliling wahana Edupark eLKISI sambil melihat indahnya Gunung Penanggungan pagi hari. Sidang pleno Kedua membacakan hasil putusan dari sidang pleno pertama untuk ditetapkan sebagai program kerja Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo. Bismillah tawakkaltu ‘alallaah, semoga hasil RAKERDA Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo bisa dilaksanakan dengan baik. Dan di bawah guyuran hujan para peserta meninggalkan Edupark eLKISI untuk kembali ke rumahnya masing-masing. Serunya mampir untuk menikmati makan siang Bakso Oke Gas Cabang Mojosari. E ternyata ownernya adalah anggota pengurus Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo Bidang Pembinaan Da’i, Da’wah Khusus, dan Kerukunan Umat Beragama Ust. Joko Purnomo S.Pd.I, MM. Sukses berkah selalu untuk semuanya. (Reporter: Ust. Agus Salim, M.Pd.)