Membangung Sinergi Meneguhkan Karakter Islami

Rakerda Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Kabupaten Sidoarjo diselenggarakan pada hari Ahad-Senin, 26-27 Januari 2025 yang bertepatan dengan tanggal 26-27 Rajab 1446 H di Edupark eLKISI Mojokerto. Rakerda dihadiri oleh Pengurus Dewan Da’wah Kab. Sidoarjo sejumlah 28 orang, Dewan Pertimbangan 4 orang, serta Pengurus Wilayah Dewan Da’wah Provinsi Jawa Timur dan Pengurus Dewan Da’wah Kabupaten Mojokerto. Pemandangan Gunung Penanggungan menjadi saksi bisu peran serta aktif pengurus dan anggota Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo dalam merencanakan aktivitas dakwah setahun kedepan. Mulai pukul 10.00 para peserta sudah memasuki area RAKERDA dan acara dibuka secara langsung oleh Ketua Dewan Da’wah Sidoarjo, Ust. Tamamur Ridlo, S.Sos. berlangsung dengan lancar.
Pembukaan acara berlangsung dengan khidmat yang diawali oleh MC Ananda Abiyyu Santriwan Pondok eLKISI dan dilanjutkan pembacaan ayat suci serta saritilawah yang dibawakan oleh Ananda Nugi dan Ananda Ataya, keduanya juga merupakan santriwan Pondok eLKISI yang merupakan pondok modern pertama yang dalam area pondok ada asrama atletnya. Ya sebab Sang Kyai, KH. Dr. Fathur Rahman, M.Pd.I kini juga menjabat sebagai Ketua PSSI Kabupaten Mojokerto.
Saat pembacaan ayat Alquran yang membacakan QS. Fusshilat (41) ayat 30-36 beserta saritilawahnya menampilkan diferensiasi dalam mengemasnya. Suara merdu Sang Qari membaca secara tartil dan diterjemahkan saat waqaf, tidak perayat atau secara keseluruhan. Ya, sebagai aplikasi dari terjemah perkata yang ditampilkan per-waqaf. Luar biasa, sehingga bagi pendengar bisa memahami terjemahnya secara langsung. Nah ini sebagai Sunah Hasanah dan bisa menginspirasi kita semua.
Sesuai dengan schedule acara selanjutnya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh Maulidia Aruma Zahroh, peserta termuda dan merupakan anggota pengurus bidang kemuslimatan Dewan Da’wah Sidoarjo. Ternyata juga alumni eLKISI. Lagu Indonesia Raya salah satu jiwa kita dalam mencintai dan mengisi kemerdekaan bangsa negara Indonesia yang “Berketuhanan yang Mahaesa.” Tentu Dewan Da’wah memiliki peran serta dalam mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebab saat negara kita berbentuk Republik Indonesia Serikat, maka NKRI terwujud kembali melalui Mosi Integral M. Natsir Sang Perdana Menteri. Dan saat perjuangan politik termarjinalkan, maka beliau mendirikan Yayasan Dewan Da’wah sebagai sarana perjuangan untuk membangun dan mengisi kemerdekaan dengan nilai-nilai Islami.
Sambutan pembukaan disampaikan oleh Ketua Dewan Dakwah Kab Sidoarjo, Ust. Tamamur Ridlo, S.Sos. Beliau adalah Dai Muda Dewan Da’wah dan merupakan alumni STID Muhammad Natsir. Dalam sambutannya ia menceritakan semangat sinergitas yang dicontohkan oleh M. Natsir dalam perjuangannya membangun bangsa dan negara agar tetap berjalan sesuai dengan dasar negara Pancasila. Dimana beliau bisa bersinergi dengan kawan, bahkan lawan politiknya untuk mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia. Harapannya semoga kita bisa meneladani keteladanannya dalam berkiprah melalui Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo.
Keynote Speaker dalam Rakerda perdana Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo yang telah dikukuhkan pada tanggal 3 November 2024 di Sidoarjo adalah KH. Dr. Fathur Rahman, M.Pd.I. Beliau adalah Direktur Pondok eLKISI dan juga merupakan Ketua Dewan Da’wah Provinsi Jawa Timur. Dalam sambutannya ia berpesan, pertama: agar pengurus dan anggota Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo mampu bersinergi dengan ormas-ormas Islam dan lembaga-lembaga Islam di Sidoarjo. Kedua: Dewan Da’wah merupakan sarana perjuangan untuk dakwah Islam, sehingga kita harus mencurahkan harta, pikiran, tenaga, bahkan jiwa. Paparnya dengan menukil QS. As Shaf.
Selanjutnya beliau menceritakan kisah Sang Guru KH. Subroto, Pengasuh Ponpes Al Fatah Buduran Sidoarjo. “Bahwa dalam berjuang harus mencurahkan segalanya berat atau ringan. Jika sibuk disempat-sempatkan, jika malas digiat-giatkan, dan lainnya,” ucap Kyai Fathur sambil menepuk punggung KH. Ainun Rofik, putra KH. Subroto yang merupakan anggota Dewan Pertimbangan Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo. Pesan Kyai Fathur yang juga ketua PSSI Mojokerto, bahwa Dewan Da’wah Kabupaten Sidoarjo harus berpegang pada HAM, yaitu: hidup, aktif, dan mandiri. Bahkan menurut Kyai Fathur, sebagai dai, maka harus berani menanggung untung biaya kegiatan. Misal mengadakan event dakwah, namun biaya kurang sekian puluh juta, maka itu sebagai keuntungan yang harus ditanggung bersama. Ah, bukannya rugi? Rugi logika dunia, namun logika akhirat itu adalah keuntungan, sebab sebagai tabungan akhirat kita. Dan menjelang Ashar acara pembukaan usai dan ditutup doa yang dipimpin oleh KH. Ainun Rofiq. Acara pembukaan berjalan dengan lancar dan dilanjutkan sesi foto bersama. Semoga bermanfaat. (Repotase: gussim99)